Sabtu, 14 Mei 2011

Sejarah asal mula Kamasutra




Seratus enam puluh tahun yang lalu di hutan sebelah
 utara India, reruntuhan dari kota besar yang hilang
 ditemukan. Ditengahnya, ada komplek Kuil paling rumit
 yang pernah ditemukan di India. Meski dielu-elukan
 sebagai karya terbesar dalam seni dan arsitektur, namun
 kuil tersebut melanggar sopan santun masyarakat yang 
telah beradab.



Sebab tembok kuil dipenuhi dengan gambaran seks paling 
eksplisit di dunia. Di tempat bangunan itu berdiri, tepatnya
 di bukit sebelah Utara India, dimana sungai membelah


 di tengahnya, dahulu pernah berdiri dinasti yang besar.
 Selama 300 tahun mereka hidup makmur.



Di suatu tempat yang disebut Khajuraho inilah mereka
 membangun gedung pemerintahan dan beberapa kuil 
terbesar yang pernah ada di India. Yang membuat
 Khajuraho ini sangat menarik wisatawan mancanegara
 adalah susunan mengagumkan dari ukiran-ukiran erotik. 
Sangat jelas ditampilkan setiap posisi seks yang dapat 
dibayangkan yaitu pertunjukan seks di abad pertengahan. 
Meski diukir ribuan tahun yang lalu, ukiran-ukiran ini 
masih memiliki kekuatan untuk membuat malu dan 
membangkitkan gairah. Dunia arkeologi hingga saat ini
 belum benar-benar mendapat jawaban yang memuaskan
 mengenai asal-usul pembuatan kuil-kuil ini. Mengapa
 di tempat suci kepercayaan mereka bisa terpasang relief-relief
 seperti ini?


Apakah tujuan dari itu semua?

Seratus tahun yang lalu, saat kuil-kuil ini ditemukan, karya
erotisme India yang kedua dipamerkan di dunia Barat. Tahun
 1883 adalah publikasi rahasia pertama dari Kama Sutra,
Prinsip Dasar Cinta. Dengan perhitungan yang sangat teliti,
 bahkan klinis buku itu memuat semua jenis hubungan
seksual.Kama Sutra disusun pada abad 4 M oleh Malinaga
Vatsayana. Ia mengajarkan anak muda tentang masalah
 universal mengenai bagaimana memiliki kehidupan
memuaskan dan penuh secara seksual. Ia mengajarkan
 bagaimana menjadi suami yang baik dan pada wanita
 bagaimana menjadi istri yang baik. Ia menulis secara
 sensitif tentang menciptakan kepercayaan diri pada
 seorang gadis. Memperkenalkannya pada seks. "Wanita,
 memiliki sifat lembut, dan menginginkan awal yang lembut".
 Di Inggris, Ratu Victoria yang menekan kehidupan seksual,
Kama Sutra dikutuk secara terbuka. Tapi segera ia jadi salah
satu buku bajakan terbesar dalam bahasa inggris. Jika buku
 Kama Sutra hanya mendeskripsikan hubungan seksual,
 lain ukiran di Khajuraho yang menapilkannya pada umum,
 untuk dilihat semua orang.



Bangunan kuil ini sepintas memang terlihat serupa
dengan konstruksi Katerdal Gothic di Eropa. Sejarawan
 Seni dari Univ Pennsylvania, Michael Meister, tertarik pada
 peran ukiran di kuil ini. Menurutnya, Kuil Khajuraho berasa
l dari abad 10-12 pada masa arsitektur di India. Penambahan
 ukiran di kuil adalah bagian dari kekhasan kuil yang
 menjadikan kuil itu model dari kosmos, yaitu 
bagaimana dunia diciptakan, dan perbedaan dari dunia. 
Di Khajuraho, kuil besar didirikan di podium tinggi
. Lantai podium melambangkan dunia, di lantai bawah 
dasar podium saat berada di bawahnya ada papan gambar 
yang menempel di seluruh lantai bawah yang menunjukkan
 semua aspek dari kehidupan manusia. Ada relief yang 
menggambarkan prajurit, raja, dan pekerja yang mengukir 
batu untuk kuil. Dunia abad pertengahan India bukan
 merupakan dunia yang hebat. Banyak kebudayaan yang 
memiliki simbol untuk mewakili alam semesta, tapi hanya 
di India yang punya penekanan pada erotisme. Beberapa
 tahun kemudian, banyak ditemukan penjelasan lebih
 lanjut. Apakah tujuan dari ini semua merupakan murni 
agama, yaitu ujian bagi pendeta yang hidup selibat mengejek
 mereka dengan kesenagan duniawi? atau untuk tujuan 
komersial yang digunakan untuk menarik peziarah dengan
 mengiklankan prostitusi kuil? atau ukiran itu dijadikan pedoman?



Mungkinkah Kuil dibangun pada saat populasi menurun? 
Satu hal yang pasti, di India, seks dan agama selalu
 berjalan bersama. Hingga saat ini di Khajuraho hal tersebut
 masih tetap berlangung. Setiap tahun di musim gugur, para
 wanita desa ambil bagian dalam upacara kesuburan kuno
. Setiap pagi mereka bangun saat subuh, memakai
 pakaian terbaiak mereka dan berjalan menuju kuil Chausath 
Yogini. Di sana, sebelum memasuki kuil, mereka memberi 
Persembahan bunga dan air. Para gadis berdoa agar pria 
baik dapat menjadi suaminya, wanita yang telah menikah
 berdoa agar diberikan anak. Sejarawan seni Devongan 
Nagasai adalah pemimpin dalam erotisme India. Ia menemukan
 bahwa Dewi Durga/ Dewi kesuburan memiliki akar kuno
 dalam aspek seksual dari agama di India. Gambar erotik 
dari abad 2 SM yang berhasil ditemukan pada seni India pada
 umumnya dianggap merupakan sesuatu yang dapat
 membawa keuntungan dan mereka diharapkan dapat 
mengusir setan. Gambar-gambar erotik telah ada sebelumnya, 
jauh hingga 2000 SM. Ukiran ini berasal dari pemujaan
 ibu para dewi. Ia memiliki kekuatan atas masalah dasar kehidupan.



Siapa yang membangun kuil dan dewa lainnya? 
Peneliti modern mengungkapkan bahwa jawaban 
itu melibatkan campuran kekuatan, agama dan seks. 
40 mil disebelah Utara Khajuraho, terdapat reruntuhan 
kompleks istana. Dahulu, kompleks istana itu adalah kediaman 
salah satu pemimpin Dinasti yang sangat kuat di India,
 Pangeran Chandela. Pada abad 5 pusat perdagangan India
 mengalami penurunan. Kekuasaan dipindahkan ke pedalaman.
 Sama halnya di Eropa, India saat itu memasuki jaman
 kegelapan. Di Perguruan Tinggi Arsitektur dan Ukiran
 dekat Madras, Selatan India. Para pelajar mempelajari 
arti dari motif India kuno. Di bawah pengawasan akhli 
modern, mereka diajarkan memahat batu dengan 
menggunakan alat pemahat yang digunakan oleh pemahan
 jaman dulu.



Pada abad 10, dimana saat pembangunan kuil di Khajuraho 
dimulai keahlian mengukir di India mencapai puncaknya. 
Namun kompleknya, arti dari seni tersebut menyesatkan
 karena kebudayaan, penguasa kerajaan dan budak telah 
membangun takhyul. Ukiran elok di Khajuraho meghidupkan
 kembali kepercayaan ibu para dewi kuno pada kekuatan magis
 erotisme. Di Khajuraho, ukiran erotis memiliki peran baru.
 Kuil itu terdiri dari 2 bagian, area umum dan tempat suci 
di dalam yang dihubungkan dengan jalan pintas. Jalan itu
 adalah tempat manusia bertemu dewa dan disinilah letak ukiran
 erotis itu berada. Tradisi kuno yang menghubungkan 
manusia dengan Tuhan melalui seks tak mudah diterima di 
India modern. Menunjukkan kasih sayang yang umum
 seperti bergandengan tangan tak diperkenankan. 30 tahun 
yang lalu, saat kama sutra akhirnya diterbitkan dengan 
sah di barat, langsung menimbulokan kehebohan.



Kini India berada dalam transisi kebudayaan. 
Berjuang untuk mendamaikan masa lalu yang erotis dengan
 masa kini. Bila sejarah adalah petunjuk, India pada 
akhirnya akan menemukan cara untuk menggabungkan 
warisannya yang agung. India modern sangat menentang 
patung erotis di Khajuraho. Meski bangga dengan kemajuan
 artistiknya dan senang karena banyak turis yang
 tertarik untuk berkunjung, namun kini masyarakat modern
 di India telah berkembang jauh lebih sopan dibanding saat 
di bawah Raj Inggris. Setelah merdeka pada 1948, 
India membuat undang-undang yang melarang tigkah
 laku seksual semacam itu. Bahkan dikatakan, bahwa
 satu anggota parlemen mantan rekan Mahatma Gandhi 
dengan sungguh-sungguh menyarankan agar patung-patung
 di Khajuraho ditimbun.






Sumber: http://haxims.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

STATISTIK

Powered By Blogger